Nazaruddin Mengaku Lari ke LN Disuruh Anas. Anaslah yg Kontrol Keuangan si Nazar
Diburu Interpol, Nazaruddin Terus Umbar Serangan ke Demokrat
Jum'at, 08 Juli 2011 , 02:02:00
JAKARTA - Dikabarkan sempat tertangkap dan kini sudah terpantau tim pemburu dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Interpol, tak membuat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin ciut nyali. Dari tempat persembunyiannya, Nazaruddin justru terus mengumbar serangan ke para politisi PD melalui Blackberry Messenger (BBM).
Bahkan Nazaruddin mengaku lari ke luar negeri karena disuruh Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. " Mas Anas janjikan saya untuk istirahat. Urusan di KPK akan dia beresin," tulis Nazaruddin melalui layanan BBM ke JPNN, Kamis (7/7).
Namun Nazaruddin mengaku kecewa sehingga terpaksa harus buka-bukaan. Justru Nazaruddin menuding Anas ingin membersihkan namanya sendiri. "Ternyata ini semua skenario untuk membuat nama dia (Anas) bersih. Bola panasnya dia lemparkan ke saya," tulis Nazar.
Tak berhenti di situ, politisi yang kini jadi buronan internasional itu mengancam akan terus membuka aliran "dana haram" atas perintah Anas. "Saya akan buka semua. Siapa saja yang pernah terima uang atas perintah Anas," tuturnya.
Bagaimana dengan tudingan politisi Demokrat Ramadhan Pohan dan I Gde Pasek Suardika bahwa Nazaruddin tak lebih dari pembohong yang suka mencatut nama PD, Susilo Bambang Yudhoyono ataupun Anas untuk kepentingan pribadi? "Tolong sampaikan ke Pasek dan Ramadhan Pohan, kalau enggak tahu tahu apa-apa jangan ngomong. Makin mereka bohong, saya buka semua tentang permainan Anggaran untuk Anas dan teman-teman Demokrat," ucapnya.
Kabar tertangkapnya Nazaruddin memang sempat mengemuka pada Rabu (6/7) petang lalu. Bahkan status pesan melalui BBM yang dikirimkan ke Nazaruddin juga sempat tidak terkirim. Namun pada Kamis dini hari, pesan yang dikirim ke politisi kelahiran Bangun, Sumatera Utara itu terkirim dan Nazaruddin memberi balasan. Nazaruddin pun terus melontarkan serangan-serangan ke politisi PD.
Namun semakin nyaring Nazaruddin mengumbar serangan, semakin keras pula Partai Demokrat memberi bantahan. Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan menganggap manuver Nazaruddin sudah keterlaluan. Sebab, pernyataan Nazaruddin melalui SMS dan BBM itu tanpa didukung fakta. "Ampun deh....keterlaluan dan keji sekali beliau (Nazaruddin)," kata Pohan.
Mantan wartawan yang kini menjadi anggota DPR itu menambahkan, dari pernyataan-pernyataan Nazaruddin saja sudah semakin jelas tidak ada kesesuaian dengan fakta. Misalnya, tentang kedekatannya dengan Mindo Rosalina Manulang. Sebab Nazaruddin yang awalnya membantah kenal Rosa, ternyata justru kenal dekat.
“Ngibul kan? Rangkaian kebohongan dia sudah begitu telanjang dan massif” katanya.
Sedangkan kader PD yang juga salah satu anggota tim investigasi kasus Nazaruddin, Patra M Zen, menantang Nazaruddin untuk segera pulang dan mendatangi KPK dengan membawa bukti untuk memperkuat tudingan yang menyudutkan para politisi PD. "Kenapa dia cuma berani lempar fitnah di BBM padahal sudah dipersilahkan memberi keterangan di KPK" Jalani saja proses hukumnya," cetusnya.
Dikatakannya pula, Tim Investigasi Demokrat sudah mengantongi banyak bukti tentang kebohonan Nazaruddin. "Ini pula yang mendasari kami melaporkannya ke polisi," tandasnya
BBM Nazaruddin: Anas Urbaningrum Kontrol Semua Uang Nazaruddin
20 jam yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat secara tegas membantah dirinya kerap menjual nama Partai Demokrat, juga nama Ketua Dewan Pembina PD SBY, serta Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. Nazaruddin menyebut semua yang mengontrol adalah Anas Urbaningrum.
"Tidak benar kalau saya dikatakan sering jual nama Anas. Justru sebaliknya Anas-lah yang kontrol semua. Semua uang di grup saya, Anas yang kontrol. Saya hanya pelaksana," ujar Nazaruddin dalam pesan blackberry messenger- nya kepada wartawan, Kamis (7/7/2011).
Nazaruddin menyatakan akan membuka semua, termasuk siapa saja orang-orang yang pernah menerima uang atas perintas Anas Urbaningrum. Nazaruddin kemudian meminta kepada para kader Partai Demokrat, termasuk kepada Ramadhan Pohan dan Gede Pasek Suardika, tidak memberikan penjelasan apapun jika tidak tahu apa-apa.
"Saya akan buka semua. Siapa saja yang pernah terima uang atas perintah Anas. Tolong sampaikan juga ke Pasek dan Ramadhan Pohan kalau tidak tahu cerita dan tidak tahu apa-apa untuk tidak bicara, dan yang saya bicarakan ini benar semua," tegasnya seraya membeberkan permainan I Gede Pasek.
"Saya tahu Pasek itu sering dikasih uang sama Angelina dan anggaran pendidikan oleh Angelina. Semakin mereka bohong, semakin saya buka semua tentang permainan anggaran untuk Anas dan teman-teman Demokrat," katanya lagi.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9578948
Jum'at, 08 Juli 2011 , 02:02:00
JAKARTA - Dikabarkan sempat tertangkap dan kini sudah terpantau tim pemburu dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Interpol, tak membuat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin ciut nyali. Dari tempat persembunyiannya, Nazaruddin justru terus mengumbar serangan ke para politisi PD melalui Blackberry Messenger (BBM).
Bahkan Nazaruddin mengaku lari ke luar negeri karena disuruh Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. " Mas Anas janjikan saya untuk istirahat. Urusan di KPK akan dia beresin," tulis Nazaruddin melalui layanan BBM ke JPNN, Kamis (7/7).
Namun Nazaruddin mengaku kecewa sehingga terpaksa harus buka-bukaan. Justru Nazaruddin menuding Anas ingin membersihkan namanya sendiri. "Ternyata ini semua skenario untuk membuat nama dia (Anas) bersih. Bola panasnya dia lemparkan ke saya," tulis Nazar.
Tak berhenti di situ, politisi yang kini jadi buronan internasional itu mengancam akan terus membuka aliran "dana haram" atas perintah Anas. "Saya akan buka semua. Siapa saja yang pernah terima uang atas perintah Anas," tuturnya.
Bagaimana dengan tudingan politisi Demokrat Ramadhan Pohan dan I Gde Pasek Suardika bahwa Nazaruddin tak lebih dari pembohong yang suka mencatut nama PD, Susilo Bambang Yudhoyono ataupun Anas untuk kepentingan pribadi? "Tolong sampaikan ke Pasek dan Ramadhan Pohan, kalau enggak tahu tahu apa-apa jangan ngomong. Makin mereka bohong, saya buka semua tentang permainan Anggaran untuk Anas dan teman-teman Demokrat," ucapnya.
Kabar tertangkapnya Nazaruddin memang sempat mengemuka pada Rabu (6/7) petang lalu. Bahkan status pesan melalui BBM yang dikirimkan ke Nazaruddin juga sempat tidak terkirim. Namun pada Kamis dini hari, pesan yang dikirim ke politisi kelahiran Bangun, Sumatera Utara itu terkirim dan Nazaruddin memberi balasan. Nazaruddin pun terus melontarkan serangan-serangan ke politisi PD.
Namun semakin nyaring Nazaruddin mengumbar serangan, semakin keras pula Partai Demokrat memberi bantahan. Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan menganggap manuver Nazaruddin sudah keterlaluan. Sebab, pernyataan Nazaruddin melalui SMS dan BBM itu tanpa didukung fakta. "Ampun deh....keterlaluan dan keji sekali beliau (Nazaruddin)," kata Pohan.
Mantan wartawan yang kini menjadi anggota DPR itu menambahkan, dari pernyataan-pernyataan Nazaruddin saja sudah semakin jelas tidak ada kesesuaian dengan fakta. Misalnya, tentang kedekatannya dengan Mindo Rosalina Manulang. Sebab Nazaruddin yang awalnya membantah kenal Rosa, ternyata justru kenal dekat.
“Ngibul kan? Rangkaian kebohongan dia sudah begitu telanjang dan massif” katanya.
Sedangkan kader PD yang juga salah satu anggota tim investigasi kasus Nazaruddin, Patra M Zen, menantang Nazaruddin untuk segera pulang dan mendatangi KPK dengan membawa bukti untuk memperkuat tudingan yang menyudutkan para politisi PD. "Kenapa dia cuma berani lempar fitnah di BBM padahal sudah dipersilahkan memberi keterangan di KPK" Jalani saja proses hukumnya," cetusnya.
Dikatakannya pula, Tim Investigasi Demokrat sudah mengantongi banyak bukti tentang kebohonan Nazaruddin. "Ini pula yang mendasari kami melaporkannya ke polisi," tandasnya
BBM Nazaruddin: Anas Urbaningrum Kontrol Semua Uang Nazaruddin
20 jam yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat secara tegas membantah dirinya kerap menjual nama Partai Demokrat, juga nama Ketua Dewan Pembina PD SBY, serta Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. Nazaruddin menyebut semua yang mengontrol adalah Anas Urbaningrum.
"Tidak benar kalau saya dikatakan sering jual nama Anas. Justru sebaliknya Anas-lah yang kontrol semua. Semua uang di grup saya, Anas yang kontrol. Saya hanya pelaksana," ujar Nazaruddin dalam pesan blackberry messenger- nya kepada wartawan, Kamis (7/7/2011).
Nazaruddin menyatakan akan membuka semua, termasuk siapa saja orang-orang yang pernah menerima uang atas perintas Anas Urbaningrum. Nazaruddin kemudian meminta kepada para kader Partai Demokrat, termasuk kepada Ramadhan Pohan dan Gede Pasek Suardika, tidak memberikan penjelasan apapun jika tidak tahu apa-apa.
"Saya akan buka semua. Siapa saja yang pernah terima uang atas perintah Anas. Tolong sampaikan juga ke Pasek dan Ramadhan Pohan kalau tidak tahu cerita dan tidak tahu apa-apa untuk tidak bicara, dan yang saya bicarakan ini benar semua," tegasnya seraya membeberkan permainan I Gede Pasek.
"Saya tahu Pasek itu sering dikasih uang sama Angelina dan anggaran pendidikan oleh Angelina. Semakin mereka bohong, semakin saya buka semua tentang permainan anggaran untuk Anas dan teman-teman Demokrat," katanya lagi.
0 komentar :
Posting Komentar