Menilik Kepribadian & Penampilan Seseorang dari Profil Facebook

, by Unknown

Profil dan foto terbaik di Facebook umum dilakukan demi memberi kesan sempurna di mata calon pasangan kencan di dunia maya. Namun, bagaimana pun seseorang berusaha memalsukan diri, profil bisa membuka banyak hal tentang pemiliknya.

Menurut studi Universitas Villanova Philadephia, wanita dapat mengindentifikasi apakah seorang pria menarik secara fisik hanya dengan membaca profil mereka. Studi menemukan, pria tampan lebih mampu memperlihatkan daya tarik dan rasa percaya diri mereka dalam mendeskripsikan diri. Wanita mampu mengenali pria adalah seorang yang menarik meskipun tak melihat foto mereka.

Dalam studi, 50 orang wanita diminta menilai pria dari profil Facebook yang menyatakan bahwa pria pemilik akun adalah seorang yang berwajah menarik. Sebanyak 100 profil pria berusia 22-25 tahun dibagi menjadi empat masing-masing berisi 25. Wanita yang melihat profil tidak dapat melihat foto dan sebaliknya.

Kemudian, wanita diminta menilai 25 foto atau 25 profil pria yang tampaknya menarik untuk kencan hingga hubungan berkomitmen jangka panjang. Mereka juga diminta untuk menilai karakter kandidat, antara lain kebaikan,  percaya diri, cerdas, atau rasa humor dari profilnya.


Rebecca Brand, psikolog dan pemimpin penelitian, menyimpulkan, "Daya tarik keseluruhan dari foto itu berkorelasi positif dengan daya tarik profil. Dengan kata lain, mereka yang secara fisik menarik akan menulis profil yang menarik pula."

Brand menyimpulkan, individu dengan penampilan menarik juga mengunggah profil dengan kepercayaan diri, dan kualitas inilah yang diperhatikan wanita. "Kepercayaan tersebut timbul dari pendapat umum bahwa orang yang menarik juga memiliki kualitas tinggi."

Sejak mewabahnya internet, kencan online menjadi hal yang lazim. Sebuah penelitian di AS pada 2009 memperkirakan, 13 persen dari pernikahan yang terjadi antara Januari 2008 dan Juni 2009 di Amerika berasal dari hubungan dalam jaringan (online).
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior.

0 komentar :

Posting Komentar